JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN MASYARAKAT AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA
https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JPMAHKJ
AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYAid-IDJURNAL PENGABDIAN KESEHATAN MASYARAKAT AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA2808-3253EDUKASI PEMAHAMAN PERAWAT TERHADAP PERINGATAN DINI EWS DI ERA SOCIETY 5.0 DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN DI IGD RSUD KEPULAUAN SERIBU PULAU PRAMUKA
https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JPMAHKJ/article/view/544
<p><strong>Latar Belakang</strong>: Pemahaman merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengetahui, menjelaskan dan menarik kesimpulan apa yang telah dipelajari. <em>Early Warning Score</em> (EWS) merupakan alat yang dapat mendeteksi perubahan fisiologis pada pasien, seperti tanda vital dan tingkat kesadaran pasien, selama perawatan di rumah sakit</p> <p><strong>Tujuan</strong>: untuk memperoleh gambaran tingkat pemahaman perawat terhadap peringatan dini EWS di era society 5.0 dalam praktik keperawatan di IGD RSUD Kepulauan Seribu Pulau Pramuka sebelum dan sesudah sosialisasi.</p> <p><strong>Metodologi</strong>: Metode yang digunakan dalam Pengabdian masyarakat ini adalah metode ceramah dengan memberikan edukasi. Kegiatan diikuti oleh 15 perawat. Sebelum memberikan edukasi, peneliti memberikan kusisioner pe-test untuk di isi oleh peserta. Setelah itu dilakukan penyuluhan dengan metode ceramah. Setelah penyuluhan selesai dilanjutkan dengan sesi diskusi Tanya jawab antara peserta dan pemateri. Terakhir sebelum acara ditutup peserta diminta untuk mrngisi kuisioner post test.</p> <p><strong>Hasil</strong> pengabdian ini yang dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan tingkat pemahaman responden antara sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi baik terhadap definisi, manfaat, tata cara penilaian, komponen dan algoritma EWS yang menunjukkan ρ-Value 0,005 (<0,05).</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Hasil dari penelitian hampir seluruhnya meningkat setelah dilakukan sosialisasi.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Tingkat pemahaman, perawat, early warning score system</p>Labora Sitinjak, Suatmaji, Dia Ayu Mayasari
##submission.copyrightStatement##
2025-09-222025-09-22721410.59374/jpmahkj.v7i2.544Penyuluhan Quarter Life Crisis Pada Siswa Siswi SMA Santo Lukas, Sunter Agung
https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JPMAHKJ/article/view/549
<p><strong>Latar Belakang</strong>: Robbins dan Wilner mengemukakan <em>quarter life crisis </em>adalah periode krisis yang biasa dirasakan pada seseorang berusia 18-29 tahun yang mulai mempertanyakan arah dan makna hidup, pencapaian yang sudah diraih, kepuasan terhadap apa yang sedang dijalani, serta banyaknya pilihan dalam hidup (Ameliya, 2020). Menurut The Guardian<em>, quarter live crisis </em>berpengaruh pada 86% anak muda di dunia (Ramadhan, 2020).</p> <p><strong>Tujuan</strong>: pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran quarter life crisis pada Siswa Siswi SMA Santo Lukas, Sunter Agung Jakarta Utara.</p> <p><strong>Metodologi</strong>: Metode yang digunakan dalam Pengabdian masyarakat ini adalah metode ceramah dengan memberikan edukasi. Kegiatan diikuti oleh 79 siswa-siswi. Sebelum memberikan edukasi, peneliti memberikan kusisioner pe-test untuk di isi oleh peserta. Setelah itu dilakukan penyuluhan dengan metode ceramah. Setelah penyuluhan selesai dilanjutkan dengan sesi diskusi Tanya jawab antara peserta dan pemateri. Terakhir sebelum acara ditutup peserta diminta untuk mengisi kuisioner post test.</p> <p><strong>Hasil</strong> Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 67,1% Siswa Siswi SMA Santo Lukas, Sunter Agung mengalami quarter life crisis tingkat sedang dengan aspek utamanya yaitu kebimbangan dalam pengambilan keputusan.</p> <p> </p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Quarter life crisis pada Siswa Siswi SMA Santo Lukas, Sunter Agung berada di tingkat sedang. Berdasarkan jenis kelamin, walaupun sama-sama dalam kategori sedang, namun responden perempuan memiliki persentase quarter life crisis yang lebih tinggi. Hal ini karena perempuan lebih banyak memakai perasaannya sehingga lebih emosional dari pada laki-laki.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Mahasiswa Akhir, Quarter Life Crisis,</p>Egeria D. Sitorus, Susihar
##submission.copyrightStatement##
2025-10-222025-10-22725910.59374/jpmahkj.v7i2.549Penyuluhan Program “Isi Piringku” Dalam Pencegahan Stunting Pada Balita Di Wilayah Kelapa Dua Cilincing Jakarta Utara
https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JPMAHKJ/article/view/550
<p>Belakang: Masa balita merupakan masa dimana perkembangan dan pertumbuhan seorang anak, terjadi secara bersamaan. Masa periode emas atau (golden age) merupakan masa penting bagi pertumbuhan dan perkembangan balita. Salah satu masalah gizi yang umum terjadi pada balita adalah stunting atau perawakan pendek Stunting merupakan kondisi dimana balita bertubuh lebih pendek dibandingkan balita pada usia yang sama. Stunting merupakan indikator kegagalan pertumbuhan dimana tinggi badan anak tidak bertambah sebanding dengan umur atau z-score tinggi badan terhadap umur. (TB/U) lebih dari 2 standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak. Pemerintah melakukan upaya pencegahan stunting, salah satunya dengan memperkenalkan konsep “Isi Piringku” agar dapat tercapainya gizi seimbang, “Isi Piringku” menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 % buah dan sayur, dan 50% sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein. Sebagian masyarakat terutama ibu yang memiliki anak balita masih tidak terlalu familiar dengan program isi piringku, sehingga ibu balita perlu memiliki pengetahuan tentang program isi piringku dalam pencegahan pada balita.<br>Tujuan: pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang program isi piringku dalam pencegahan stunting pada balita di wilayah Kelapa Dua Cilincing jakarta Utara<br>Metodologi: Metode yang digunakan dalam Pengabdian masyarakat ini adalah metode ceramah dengan memberikan edukasi. Kegiatan diikuti oleh 30 ibu-ibu. Sebelum memberikan edukasi, peneliti memberikan kusisioner pe-test untuk di isi oleh peserta. Setelah itu dilakukan penyuluhan dengan metode ceramah. Setelah penyuluhan selesai dilanjutkan dengan sesi diskusi Tanya jawab antara peserta dan pemateri. Terakhir sebelum acara ditutup peserta diminta untuk mengisi kuisioner post test.<br>Hasil Hasil menunjukkan pengetahuan rata-rata sebelum diberikan edukasi 1.80, setelah diberikan edukasi nilai mean meningkat menjadi 3.00 dengan p value <0,001.<br>Kesimpulan: penyuluhan Program “Isi Piringku” Dalam Pencegahan Stunting Pada Balita meningkatkan pengetahuan ibu di wilayah Kelapa Dua Cilincing Jakarta Utara.<br>Kata Kunci: stunting, isi piringku</p>Astuti Lumbantoruan, Anita
##submission.copyrightStatement##
2025-10-222025-10-2272101610.59374/jpmahkj.v7i2.550PENYULUHAN TENTANG PENANGANAN PERTAMA FRAKTUR DI MASYARAKAT di SMA N 69 JAKARTA
https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JPMAHKJ/article/view/551
<p>Latar Belakang: Pelatihan penanganan fraktur pre-hospital pada siswa SMAN 69 Jakarta merupakan program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus fraktur. Fraktur sering terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, aktivitas olahraga, maupun pada aktivitas sehari-hari. Minimnya pemahaman masyarakat, terutama pada siswa SMA, dalam menangani kondisi ini dapat berisiko memperburuk cedera yang dialami korban. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam penanganan fraktur sebelum korban mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.<br>Tujuan: Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang penanganan patah tulang pada siswa di SMA 69 Jakarta<br>Metodologi: Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi ceramah, demosntrasi, simulasi, serta diskusi interaktif. Adapun materi yang diberikan mencakup pengenalan fraktur, prinsip dasar penanganan pre-hospital, teknik imobilisasi, serta latihan simulasi dalam pertolongan dan penanganan fraktur pre-hospital. Pelatihan ini diikuti oleh siswa SMAN 69 Jakarta sebanyak 43 orang siswa.<br>Hasil Penelitian ini menggunakan Uji Homogenitas untuk mengetahui jenis kelamin tidak signifikan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dengan nilai Sig = 0,665 (0,665 > 0,05). Penelitian ini juga menggunakan Paired Sample t-Test, dengan hasil pengujian taraf signifikan a= 0,05. Diperoleh hasil Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 ˂ 0,05.<br>Kesimpulan: Program ini berhasil meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan siswa dalam melakukan penanganan fraktur. Diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan guna memperluas manfaatnya bagi siswa dan masyarakat secara umum.<br>Kata Kunci: penyuluhan, Penanganan Pertama Fraktur</p>Reni Amiati, Leo Rulino, Nancy Febriana
##submission.copyrightStatement##
2025-10-222025-10-2272172010.59374/jpmahkj.v7i2.551