Penyuluhan Quarter Life Crisis Pada Siswa Siswi SMA Santo Lukas, Sunter Agung

  • Egeria D. Sitorus, Susihar

Abstrak

Latar Belakang: Robbins dan Wilner mengemukakan quarter life crisis adalah periode krisis yang biasa dirasakan pada seseorang berusia 18-29 tahun yang mulai mempertanyakan arah dan makna hidup, pencapaian yang sudah diraih, kepuasan terhadap apa yang sedang dijalani, serta banyaknya pilihan dalam hidup (Ameliya, 2020). Menurut The Guardian, quarter live crisis berpengaruh pada 86% anak muda di dunia (Ramadhan, 2020).

Tujuan: pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran quarter life crisis pada Siswa Siswi SMA Santo Lukas, Sunter Agung Jakarta Utara.

Metodologi: Metode yang digunakan dalam Pengabdian masyarakat ini adalah metode ceramah dengan memberikan edukasi. Kegiatan diikuti oleh 79 siswa-siswi. Sebelum memberikan edukasi, peneliti memberikan kusisioner pe-test untuk di isi oleh peserta. Setelah itu dilakukan penyuluhan dengan metode ceramah. Setelah penyuluhan selesai dilanjutkan dengan sesi diskusi Tanya jawab antara peserta dan pemateri. Terakhir sebelum acara ditutup peserta diminta untuk mengisi kuisioner post test.

Hasil Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 67,1% Siswa Siswi SMA Santo Lukas, Sunter Agung mengalami quarter life crisis tingkat sedang dengan aspek utamanya yaitu kebimbangan dalam pengambilan keputusan.

 

Kesimpulan: Quarter life crisis pada Siswa Siswi SMA Santo Lukas, Sunter Agung berada di tingkat sedang. Berdasarkan jenis kelamin, walaupun sama-sama dalam kategori sedang, namun responden perempuan memiliki persentase quarter life crisis yang lebih tinggi. Hal ini karena perempuan lebih banyak memakai perasaannya sehingga lebih emosional dari pada laki-laki.

Kata Kunci: Mahasiswa Akhir, Quarter Life Crisis,

Diterbitkan
2025-10-22