JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ en-US leorulino@gmail.com (Leo Rulino) astutygreace14@gmail.com (Astuti Lumbantoruan) Tue, 26 Aug 2025 07:30:13 +0000 OJS 3.1.1.1 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KESIAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN BANYURADEN https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/515 <p><strong>Latar Belakang</strong>: <em>Toilet training</em> merupakan proses penting bagi anak usia <em>toddler</em> (1-3 tahun) yang memerlukan kesiapan fisik, mental, psikologis, serta dukungan dari keluarga terutama orang tua. Penundaan <em>toilet training</em> dapat meningkatkan risiko disfungsi eliminasi, termasuk infeksi kemih, mengompol, sembelit, penolakan ke toilet, gangguan BAB, menurunnya rasa percaya diri anak, hingga gangguan psikologis pada anak.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kesiapan <em>toilet training</em> pada anak usia<em> toddler</em> di Kelurahan Banyuraden.</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif korelasional dengan pendekatan <em>cross-sectional</em> dan teknik pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling</em>, dengan sampel sebanyak 79 orang tua yang mempunyai anak usia <em>toddler</em>. Alat yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan analisis data dilakukan menggunakan uji <em>Chi Square</em>.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa sebagian besar keluarga memberikan dukungan baik (89,9%) dan anak dinyatakan siap (55,7%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kesiapan <em>toilet training</em> (<em>p</em> = 0,019). Dukungan optimal dari keluarga, terutama orang tua sangat berpengaruh terhadap kesiapan anak dalam menjalani proses <em>toilet training</em>.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Simpulan penelitian ini yaitu ada hubungan dukungan keluarga dengan kesiapan <em>toilet training </em>pada anak usia <em>toddler</em> di Kelurahan Banyuraden.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Dukungan Keluarga, Kesiapan <em>Toilet Training</em>, Usia <em>Toddler</em></p> Anggun Delia, Siti Arifah, Atik Badi'ah ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/515 Tue, 26 Aug 2025 07:29:45 +0000 HUBUNGAN KECANDUAN BERMAIN GAME ONLINE DENGAN GANGGUAN EMOSIONAL Dan TINGKAT STRES PADA REMAJA SMP MUHAMMADIYAH 2 GAMPING https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/516 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Fenomena ketergantungan pada <em>game online </em>semakin meningkat di kalangan remaja seiring kemudahan akses teknologi. Kebiasaan bermain secara berlebihan membuat remaja sering mengabaikan aktivitas harian, sehingga memunculkan gangguan emosi seperti mudah marah, cemas, hingga depresi. Kondisi ini juga memperbesar risiko stres karena lemahnya pengendalian waktu dan tekanan dalam permainan. Dampak lain terlihat pada prestasi akademik, interaksi sosial, serta kesehatan mental remaja.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan menganalisis keterkaitan antara ketergantungan bermain <em>game online </em>dengan gangguan emosi dan tingkat stres pada siswa sokolah menengah pertamana Muhammadiyah 2 Gamping.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan desain korelasional dan metode <em>cross-sectional</em>. Sampel penelitian terdiri dari 84 siswa yang dipilih memakai teknik <em>simple random sampling</em>. Data dikumpulkan dengan kuesioner GASA <em>(Game Addiction Scale for Adolescents),</em> kuesioner gangguan emosi, serta skala DASS <em>(Depression Anxiety Stress Scale).</em> Analisis data dilakukan menggunakan <em>uji Kendall Tau</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Hasil</strong>: Hasil penelitian Sebagian besar responden menunjukkan kecanduan <em>game online </em>pada kategori sedang (41,7%), mengalami gangguan emosional (79,8%), dan mengalami stres sangat berat (20,0%). Hasil uji Kendall Tau memperlihatkan adanya hubungan bermakna antara kecanduan <em>game online </em>dengan gangguan emosi (p=0,034; r=0,190) dengan kekuatan lemah dan arah positif. Selain itu, terdapat hubungan bermakna antara kecanduan <em>game online </em>dengan tingkat stres (p=0,000; r=0,371) dengan kekuatan sedang dan arah positif.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Simpulan didapatkan bahwa terdapat hubungan kecanduan bermain <em>game online </em>dengan gangguan emosional dan tingkat stres pada remaja SMP Muhammadiyah 2 Gamping</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata</strong> <strong>Kunci</strong>: Game Online, Kecanduan, Gangguan emosional, Tingkat stres, Remaja</p> Dhea Risna Putri, Kustiningsih, Istinengtiyas Tirta Suminar ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/516 Tue, 26 Aug 2025 07:33:34 +0000 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK DI DAERAH POLINDES BANTAN TIMUR UPT PUSKESMAS SELAT BARU https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/517 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Imunisasi merupakan langkah preventif yang efektif dalam mencegah penyakit menular pada anak. Namun, di beberapa daerah cakupan imunisasi dasar masih rendah, salah satunya di Polindes Bantan Timur, UPT Puskesmas Selat Baru, Kabupaten Bengkalis. Kepatuhan orang tua dalam memberikan imunisasi kepada anak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengetahuan, persepsi, jumlah anak, kualitas layanan imunisasi, serta aksesibilitas fasilitas kesehatan.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan orang tua dalam pemberian imunisasi pada anak di daerah Polindes Bantan Timur, UPT Puskesmas Selat Baru.</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 0-12 bulan di Polindes Bantan Timur, dengan jumlah sampel sebanyak 57 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antar variabel.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Tuliskan secara singkat tentang hasil Penelitian. Hasil Penelitian melaporkan hasil utama/temuan termasuk (jika relevan) tingkat signifikansi statistik dan interval kepercayaan.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan ibu (p=0,000), persepsi orang tua (p=0,000), jumlah anak (p=0,000), kualitas layanan imunisasi (p=0,000), serta jarak pelayanan kesehatan (p=0,000) dengan kepatuhan orang tua dalam pemberian imunisasi pada anak.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Kepatuhan, imunisasi, faktor-faktor kepatuhan, orang tua</p> Iin Susanti, Ika Permanasari, Dilgu Meri, Rifa Yanti ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/517 Tue, 26 Aug 2025 07:38:10 +0000 HUBUNGAN POLA MAKAN DAN STRES DENGAN KEKAMBUHAN GASTRITIS DI POLINDES BANTAN TIMUR KABUPATEN BENGKALIS https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/518 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Gastritis merupakan salah satu gangguan gastrointestinal yang paling umum dan sering kambuh akibat pola makan yang tidak teratur dan stres yang tidak terkelola. Di Pusat Kesehatan Masyarakat Bantan Timur, Kabupaten Bengkalis, gastritis tetap menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling umum, terutama di kalangan kelompok usia produktif.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Studi ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara pola makan dan stres dengan kekambuhan gastritis di Polindes Bantan Timur, Kabupaten Bengkalis.</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: Studi ini menggunakan desain deskriptif analitis dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 42 responden yang dipilih menggunakan teknik sampling total. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang menilai pola makan, tingkat stres (Depression Anxiety Stress Scale/DASS-42), dan frekuensi kambuhnya gastritis dalam sebulan terakhir. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Sebagian besar responden memiliki pola makan yang buruk (61,9%) dan tingkat stres sedang (52,4%). Sebanyak 45,2% responden mengalami kambuhnya gastritis yang parah. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dan kambuhnya gastritis (p = 0,000) serta antara stres dan kambuhnya gastritis (p = 0,004)..</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Pola makan dan stres secara signifikan terkait dengan kambuhnya gastritis di Pusat Kesehatan Masyarakat Bantan Timur, Kabupaten Bengkalis. Pendidikan berkelanjutan tentang pentingnya menjaga pola makan sehat dan mengelola stres diperlukan sebagai langkah pencegahan terhadap kambuhnya gastritis.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> Kekambuhan Gastritis, Pola Makan, Stres</p> Irmayani, Dilgu Meri, Fitra Mayenti, Suci Amin ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/518 Tue, 26 Aug 2025 07:47:11 +0000 CERDAS PANTAU TUMBUH KEMBANG ANAK: IDENTIFIKASI KEBUTUHAN INFORMASI KADER DI CAKUNG https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/519 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Kader posyandu memiliki peran penting dalam pemantauan tumbuh kembang anak, terutama dalam upaya deteksi dini gangguan perkembangan. Namun, keterbatasan pemahaman kader terhadap aspek-aspek tumbuh kembang dan alat bantu seperti KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) dapat menjadi kendala dalam pelaksanaan tugas tersebut. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan informasi kader menjadi elemen penting dalam meningkatkan kualitas layanan di posyandu.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebutuhan kader terhadap informasi tumbuh kembang anak di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cakung.</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan desain survei cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 15 orang kader posyandu, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner yang dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi dan persentase.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Sebagian besar kader membutuhkan informasi tentang tanda dini keterlambatan perkembangan (93.3%), perkembangan bahasa (86.7%), dan kognitif (80%). Sebanyak 80% responden pernah menggunakan KPSP, namun hanya 46.7% yang memahami cara pengisiannya, dan 30% mampu membaca hasilnya. Sebagian besar kader masih bingung menginterpretasikan hasil KPSP (80%). Kebutuhan terhadap media informasi seperti aplikasi mobile (86.7%), video edukatif (80%), dan pelatihan daring (73.3%) juga tinggi.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Kader posyandu memiliki kebutuhan informasi yang tinggi terkait tumbuh kembang anak, terutama dalam aspek interpretasi KPSP dan media edukasi interaktif. Diperlukan penguatan pelatihan kader dan penyediaan media pembelajaran yang lebih praktis dan aplikatif.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Kebutuhan informasi, kader posyandu, tumbuh kembang anak, KPSP, media edukatif</p> Novita M Kana Wadu, Sondang R Sianturi ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/519 Tue, 26 Aug 2025 07:56:58 +0000 GAMBARAN PASIEN PALIATIF DENGAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA BENGKULU https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/520 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Hipertensi adalah penyakit tidak menular yang menempati peringkat utama penyebab kematian di seluruh dunia dan secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, diabetes, dan penyakit ginjal. Hipertensi sering disebut "pembunuh diam-diam", dikarenakan penderita penyakit ini biasanya tidak menunjukkan gejala, oleh sebab itu banyak pasien tidak menyadari kondisi mereka sampai komplikasi muncul. Seiring dengan perkembangan penyakit dan penurunan fungsi organ tubuh, sebagian lansia dengan hipertensi kronis dapat masuk dalam kategori pasien yang memerlukan perawatan paliatif.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Kota Bengkulu.</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: Desain penelitian ini adalah deskriptif pada pasien hipertensi sebanyak 15 orang di wilayah kerja Puskesmas Kota Bengkulu. Penderita hipertensi pada penelitian ini memiliki usia ≥ 60 tahun.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia penderita hipertensi adalah 63,13 tahun, status pendidikan: pendidikan sekolah dasar sebanyak 46,7% (7 orang), sekolah menengah pratama sebanyak 33,3% (5 orang), sekolah menengah atas sebanyak 6,7 % (1 orang), dan perguruan tinggi sebanyak 13,3% (2 orang). Mayoritas pekerjaan responden merupakan ibu rumah tangga, dengan persentase sebesar 53,3% (8 orang). Rata-rata tekanan darah penderita hipertensi adalah 159,80/94,73 mmHg</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa rata-rata usia penderita hipertensi dalam studi ini adalah 63,13 tahun, yang menunjukkan bahwa hipertensi umumnya dialami oleh kelompok usia lanjut. Mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan sekolah dasar (46,7%), diikuti oleh sekolah menengah pertama (33,3%), perguruan tinggi (13,3%), dan sekolah menengah atas (6,7%). Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar penderita hipertensi memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah. Selain itu, rerata tekanan darah responden tercatat sebesar 159,80/94,73 mmHg, yang termasuk dalam kategori hipertensi derajat 1, menandakan bahwa kondisi tekanan darah mereka memerlukan pemantauan dan intervensi yang tepat.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: lansia, hipertensi, paliatif</p> Wahyudi Rahmadani, Tahratul Yovalwan ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/520 Tue, 26 Aug 2025 08:01:40 +0000 PENERAPAN TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIC (SEFT) PADA PASIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/521 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Risiko perilaku kekerasan merupakan diagnosis keperawatan yang sering ditemukan pada pasien gangguan jiwa, menempati peringkat kedua tertinggi di Ruang Mandau II Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Intervensi yang selama ini digunakan adalah terapi generalis dan psikofarmaka. Sebagai alternatif, terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) diterapkan selama 4 hari pada tiga pasien terpilih.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Tujuan studi ini&nbsp; yaitu menganalisis penerapan evidence based practice dalam asuhan keperawatan pada pasien resiko perilaku kekerasan dengan penerapan terapi Spiritual Emotional Freedom Technique.</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan menerapkan evidence based practice berupa terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Mei – 31 Mei 2025 terhadap 3 orang pasien dengan masalah keperawatan resiko perilaku kekerasan di Ruang Mandau 2 Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Hasil pre-post terapi menunjukkan penurunan skor tanda gejala risiko kekerasan: pasien 1 dari 27 ke 17, pasien 2 dari 18 ke 11, dan pasien 3 dari 25 ke 13.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Hasil ini mendukung bahwa SEFT efektif menurunkan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan, sehingga direkomendasikan untuk diterapkan oleh perawat jiwa pada pasien skizofrenia.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Resiko perilaku kekerasa, SEFT, terapi modalitas</p> Rio Irvanda Yuris, Tesha Hestyana Sari, Aulia Akbar ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/521 Tue, 26 Aug 2025 08:06:47 +0000 STUDI DESKRIPTIF: PRURITUS UREMIK PADA PASIEN PENYAKIT DEGENERATIF DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/523 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Pruritus uremik adalah salah satu gejala yang paling sering muncul dan sangat mengganggu pada pasien penyakit ginjal kronik (CKD) yang menjalani terapi hemodialisis. Gejala ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup penderita, seperti terganggunya pola tidur, kestabilan emosional, serta hubungan sosial. Selain itu, pruritus uremik kerap sulit diatasi dan memiliki prevalensi yang tinggi, terutama pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal yang disertai akumulasi zat-zat toksik seperti ureum.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: &nbsp;Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran kejadian pruritus uremik pada pasien degeneratif dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel terdiri dari 48 pasien CKD yang menjalani hemodialisis di salah satu rumah sakit daerah di Kota Bengkulu, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner 12-item pruritus severity scale dan dianalisis secara univariat menggunakan bantuan SPSS versi 25.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Sebagian besar responden adalah laki-laki (58,3%) dan tidak bekerja (72,9%). Tingkat pendidikan mayoritas adalah SMA/MA (43,8%). Berdasarkan tingkat keparahan pruritus, sebanyak 45,8% responden mengalami pruritus berat, 41,7% sedang, dan 12,5% ringan.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: : Pruritus uremik merupakan salah satu gejala yang umum terjadi pada pasien penyakit ginjal kronik (CKD) yang menjalani hemodialisis, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Sebagian besar pasien mengalami pruritus dengan kategori sedang hingga berat, yang dapat secara signifikan menurunkan kualitas hidup. Temuan ini diharapkan menjadi dasar dalam perencanaan intervensi keperawatan yang holistik dan menyeluruh</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Chronic Kidney Disease, Hemodialisis, Degeneratif, Pruritus Uremik</p> Tahratul Yovalwan, Wahyudi Rahmadani ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/523 Wed, 27 Aug 2025 08:35:17 +0000 HUBUNGAN KEJADIAN ACNE VULGARIS DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA REMAJA DI KLINIK dr. RISSA BEAUTY CARE GRESIK https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/525 <p><strong>Latar Belakang</strong>: <em>Acne Vulgaris</em> timbul akibat peradangan <em>folikel pilosebasea</em> yang ditandai dengan munculnya komedo, <em>pustule,</em> dan <em>nodule</em> pada wajah, bahu, dada, dan punggung bagian atas, serta lengan atas. AV sering terjadi pada remaja. AV bukan penyakit berbahaya namun jika tidak ditangani dengan tepat dapat memberikan dampak psikologis seperti penurunan kepercayaan diri pada penderitanya.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Menganalisis hubungan kejadian <em>Acne Vulgaris</em> dengan tingkat kepercayaan diri pada remaja di klinik dr. Rissa <em>Beauty Care</em> Gresik</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: Penelitian ini menggunakan metode <em>cross sectional</em>. Data yang diambil yakni kejadian <em>Acne Vulgaris</em> dan tingkat kepercayaan diri pada remaja di Klinik dr. Rissa <em>Beauty Care</em> Gresik pada bulan Maret 2025. Sampel pada penelitian ini adalah remaja usia 10-19 tahun dengan menggunakan teknik <em>total sampling</em> dengan teknik analisa data menggunakan Uji <em>Chi Square</em>.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Hasil</strong>: Sebagian besar remaja mengalami <em>Acne Vulgaris</em> derajat ringan sebanyak&nbsp; 28 remaja (56%) dan hampir seluruhnya sebanyak 38 remaja (76%) memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi. Hasil Uji <em>Chi Square</em> didapatkan <em>p value</em> 0,000 (≤0,05) yang berarti kejadian <em>Acne Vulgaris </em>memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat kepercayaan diri pada remaja.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: <em>Acne Vulgaris</em>, Remaja, Tingkat Kepercayaan Diri</p> Hanifah Ekaputri Giyatri, Widya Lita Fitrianur, Wiwik Widiyawati ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/525 Fri, 29 Aug 2025 02:22:15 +0000 Efektivitas Edukasi dan Latihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Untuk Meningkatkan Ketrampilan Ekstrakurikuler PMR Di SMK Ahmad Yani Gurah https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/529 <p><em>First Aid in Accidents (P3K) is very important to implement, as quick and precise actions can save lives, prevent further injuries, and accelerate the healing process of victims. Having knowledge about First Aid in Accidents enables individuals to provide critical initial assistance before professional medical help arrives and can reduce the risk of serious complications. Education and training in First Aid in Accidents (P3K) are among the interventions to enhance the knowledge and skills of members of the Red Cross Youth (PMR) in schools. Training on First Aid in Accidents (P3K) is conducted for students participating in extracurricular activities of the Red Cross Youth (PMR) at school. The aim is to determine the effectiveness of First Aid in Accidents (P3K) training for improving extracurricular skills of PMR At SMK Ahmad Yani Gurah.</em> <em>This research design is quasi-experimental with one group pre-test and post-test, involving a sample size of 31. The sampling technique used is total sampling. The research instrument employs a questionnaire and checklist. Data analysis is conducted using the paired t-test. The results indicate that the p-value is 0.001 (&lt;0.005), thus Ha is accepted, indicating that providing education and training in P3K can improve first aid skills among student members of PMR at school.</em></p> Sutiyah Heni ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/529 Thu, 11 Sep 2025 01:03:07 +0000 Perbandingan Clinical COPD Questionnaire dengan COPD Assessment Test Dalam Menilai Tingkat Keparahan COPD https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/534 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Menurut Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (2017). Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) saat ini merupakan penyebab utama keempat kematian di dunia, namun diproyeksikan menjadi ke-3 penyebab utama kematian pada tahun 2020. Lebih dari 3 juta orang meninggal karena Chronic Obstructive Pulmonary Disease pada tahun 2012 terhitung 6% dari semua kematian secara global. Prevalensi morbiditas dan mortalitas terkait COPD telah meningkat dari waktu ke waktu. Terdapat 600 juta orang menderita Chronic Obstructive Pulmonary Disease di dunia dengan 65 juta orang menderita COPD derajat sedang hingga berat (WHO, 2015) .</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk menilai assessment yang lebih efektif dalam menilai tingkat keparahan pada pasien COPD.</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional analitik. Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan teknik sampling purposive. Total sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang dengan criteria: penderita COPD yang mejalani pengobatan di RSUD Cibinong dengan tidak ada batasan usia, pasien kooperatif dan bersedia untuk menjadi responden.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Pada uji univariate mayoritas pendidikan responden adalah SMA dengan 16 responden (53.3%). jenis kelamin mayoritas adalah laki-laki sebanyak 22 responden (73.3%). rata-rata usai 59.50 tahun dengan standar deviasi 7.490. dan rata-rata lama menderita COPD selama 5.83 tahun dengan standar deviasi 9.494 tahun. pengkajian responden dengan menggunakan kuesioner CCQ dengan kategori tidak stabil sangat terbatas sebanyak 13 responden (43.3%) sedangkan menggunakan kuesioner CAT dengan kategori yang sama hanya mendapatkan 7 responden (23.3%). Berdasarkan uji hasil mann whitney menunjukan bahwa <em>p value</em> ≤ 0.005 yang artinya terdapat perbedaan signifikan antara kuesioner CCQ dan CAT.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Menggunakan kuesioner CCQ lebih efiesien untuk mengetahui tingkat keparahan pada pasien</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Clinical COPD Questionnaire, CCQ, COPD Assessment Test, CAT, COPD</p> Irmina Ika Yuniari, Reni Amiati, , Kartini Kafiana R, Siti Maryam ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/534 Thu, 11 Sep 2025 01:08:01 +0000 TINGKAT PEMAHAMAN PERAWAT TERKAIT SOCIETY 5.O DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD KEPULAUAN SERIBU https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/536 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Pemahaman merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengetahui, menjelaskan dan menarik kesimpulan apa yang telah dipelajari. Society 5.0 merupakan konsep pengembangan komunitas yang bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam kehidupan sehari-hari dan membangun masyarakat yang berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan. Sedangkan society 5.0 dalam kinerja perawat adalah istilah untuk penggunaan sistem manajemen data elektronik terintegrasi, sehingga mengurangi beban administratif pada perawat, dalam penerapan society 5.0 seperti Internet of Things (IoT), dsb. Salah satu perannya dapat digunakan untuk pemantauan pasien dan keperawatan jarak jauh secara real-time.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran terhadap tingkat pemahaman perawat terkait society 5.0 dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kepulauan Seribu..</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: metode penelitian kuantitatif dengan quasy eksperiment one group pre dan post test menggunakan uji sampel berpasangan. yang bertujuan untuk melihat perbandingan responden dengan sebelum diberikan sosialisasi sehingga diberikan sosialisasi penilaian yang lebih akurat. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 responden.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Dari hasil penelitian ini yang dilakukan didapatkan&nbsp; bahwa tiak terdapat &nbsp;perbedaan tingkat pemahaman responden antara sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi baik definisi society 5.0, society 5.0 dalam kesehatan, society 5.0 dalam kinerja perawat, dan manfaat society 5.0 dalam kinerja perawat yang menunjukkan hasil p Value 0,66(&lt;0,05), yang artinya tingkat pemahaman perawat rawat inap RSUD Kepulauan Seribu sudah dikatakan tinggi setelah dilakukan sosialisasi.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Menggunakan kuesioner CCQ lebih efiesien untuk mengetahui tingkat keparahan pada pasien</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Tingkat Pemahaman, Society 5.0, Kinerja Perawat</p> Suatmaji, Labora sitinjak, Tiara ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/536 Thu, 11 Sep 2025 01:12:14 +0000 PENGARUH PENKES TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA TENTANG SAFETY RIDING UPAYA PENCEGAHAN LAKA LANTAS DI SMA AL- KHAIRIYAH JAKARTA UTARA https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/537 <p>Latar Belakang: Kecelakaan Lalu Lintas merupakan suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan atau kerugian harta benda. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang safety riding (keselamatan berkendara). Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMA Al-Khairiyah Jakarta Utara sebanyak 30 siswa. Siswa diberikan edukasi berkaitan dengan safety riding (keselamatan berkendara) melalui penyuluhan. Serta diskusi langsung dengan kelompok siswa.”Tujuan: Untuk mengidentifikasi Pengaruh Pankes Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Tentang Safety Riding Upaya Pencegahan Laka Lantas di SMA Al-Khairiyah Jakarta Utara. Metodologi Penelitian: Penyuluhan diberikan setelah sebelumnya siswa diberikan pre-test kemudian setelah penyuluhan dan diskusi selesai siswa diberikan post-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa mengenai safety riding sebelum dan sesudah penyuluhan. Penelitian ini bersifat dekriptif kuantitatif dengan menggunakan metode Pra experimental design dengan rancangan one group pre-post-test design. Hasil: Data dianalisis menggunakan uji paired sampel test dengan hasil analisis didapatkan bahwa p = 0,000 yang artinya adanya perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penkes tentang safety riding (keselamatan berkendara). Untuk melihat adanya perubahan pengetahuan membutuhkan waktu dan pengulangan pemberian intervensi yang rutin dan berkelanjutan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kesimpulan: : Pengaruh Penkes Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Tentang Safety Riding Upaya Pencegahan Laka Lantas di SMA Al-Khairiyah Jakarta Utara.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Penkes, &nbsp;Terhadap Tingkat Pengetahuan , Safety Riding</p> Susihar, Egeria Dorina Sitorus, Lulu Najmah ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/537 Thu, 11 Sep 2025 01:15:56 +0000 HUBUNGAN EDUKASI MENGGUNAKAN BOOKLET TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN “UNDERWEAR RULES” PADA ANAK DI SDN WARAKAS 01 PAGI JAKARTA UTARA. https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/539 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Underwear rules merupakan program yang digagas oleh NSPCC <em>(National Society for the Prevention o Cruelty to Children</em>) dengan konsep pendidikan seks yang disebut dengan PANTS: P <em>(Private are Private)</em> anggota tubuh anak yang tertutup oleh pakaian dalam adalah privasi, A (<em>Always remember You Body Belongings to You</em>) selalu ingat tubuhmu adalah milikmu, N (<em>No Means No</em>) anak berhak untuk berkata tidak, T <em>(Talk About Secrets That Upset You</em>) bicaralah tentang rahasia yang membuatmu kesal, S <em>(Speak up Someone Can Help</em>) bicaralah seseorang dapat membantu. Program ini menawarkan panduan langsung terhadap anak-anak yang disajikan dalam bahasa yang mudah diingat.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Menganalisis hubungan edukasi menggunakan booklet terhadap tingkat pengetahuan underwear rules pada anak di SDN Warakas 01 Pagi Jakarta Utara.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: Penelitian ini menggunakan metode rancangan One Group Pretest and posttest, dengan desain penelitian deskriptif kuantitatif, tempat penelitian dilakukan di SDN Warakas 01 Pagi Jakarta Utara, sample berjumlah 96 responden dipilih menggunakan purposive sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah siswa yang bersekolah di SDN Warakas 01 Pagi Jakarta Utara kelas 3 sampai kelas 5, dan siswa yang bersedia menjadi responden. Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah siswa yang tidak kooperatif, siswa yang tidak hadir saat penelitian, dan siswa yang mengundurkan diri saat berlangsungnya penelitian dikarenakan sakit.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Hasil</strong>: Penelitian ini menggunakan uji Paired sample t-test dengan α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan rata-rata nilai responden sebelum diberikan edukasi yaitu 1,70 dan sesudah diberikan edukasi meningkat menjadi 2,46 dengan p-value sebesar 0,001</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: : Terdapat hubungan edukasi menggunakan booklet terhadap tingkat pengetahuan underwear rules pada anak di SDN Warakas 01 Pagi Jakarta Utara</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Anak, <em>booklet, </em>tingkat pengetahuan, <em>underwear rules</em>.</p> Nancy, Rosita Lubis, Karina Nuraini ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/539 Thu, 11 Sep 2025 01:21:58 +0000 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA PADA KEGAWATDARURATAN TERSEDAK (CHOKING) PADA BALITA DI RT.002 RW.02 KELURAHAN JOHAR BARU JAKARTA PUSAT https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/541 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Tersedak (choking) merupakan salah satu penyebab kematian tercepat pada balita dan membutuhkan penangaan sesegera mungkin untuk menghindari cedera atau kematian. Tersedak adalah suatu kondisi dimana pernafasan terhambat atau terhalang oleh benda asing yang menyempitkan saluran pernafasan bagian dalam, seperti tenggorokan, hipofaring, atau trakea. Jika penyempitan saluran napas menyebabkan gangguan suplai oksigen dan ventilasi yang parah, hal ini dapat berakibat kematian.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan poster terhadap tingkat pengetahuan keluarga tentang kegawatdaruratan tersedak (choking) pada balita.</p> <p><strong>Metodologi Penelitian</strong>: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif dan metode pre-experimental design tipe one group <em>pretest </em>- <em>posttest </em>(tes awal dan tes akhir kelompok tunggal)<em>. </em>Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner.</p> <p><strong>Hasil</strong>: . Data yang diperoleh diolah secara statistic menggunakan rumus chi square. Berdasarkan hasil Analisa 10 responden sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan diperoleh pengetahuan yang kurang 6 orang (60%) dan cukup 4 orang (40%). Hasil Analisa 10 responden sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan diperoleh pengetahuan yang baik 10 orang (100%).</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: : Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan poster terhadap tingkat pengetahuan keluarga tentang kegawatdaruratan tersedak (<em>choking</em>) pada balita</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Kegawatdauratan, tersedak <em>(choking</em>), pengetahuan</p> Leo Rulino, Astuti Lumbantoruan Nadya Maulita ##submission.copyrightStatement## https://ejurnal.husadakaryajaya.ac.id/index.php/JAKHKJ/article/view/541 Thu, 11 Sep 2025 01:25:14 +0000